Wednesday, June 03, 2009

PMII dan Masyarakat Tanjab Barat Kembali Ancam Unras


Terkait Pemadaman Listrik Tak Teratur

KUALATUNGKAL- Krisis listrik yang berkepanjangan di Kabupaten Tanjungjabung Barat ini membuat sejumlah masyarakat Tanjungjabung Barat semakin gregetan. Bahkan, sejumlah solusi yang diajukan pihak PLN maupun pemda belum juga dapat mengatasi krisis listrik di Tanjab Barat ini.

Bukan hanya itu saja, hingga saat ini nampaknya PLN ranting Kualatungkal yang memberikan pengumuman kepada masyarakat untuk giliran hidupnya listrik 12 jam hidup dan 6 jam mati masih juga belum dipenuhi. Hal ini dinilai masyarakat PLN dan PLG hanya membohongi masyarakat saja.“ Ini kan pembodohan, kita tahu pengumuman yang dipasang PLN katanya sekarang ini hidup 12 jam 6 jam mati tatapi itu juga masih belum dapat ditepai,”ujar Ambok Akek Sekretaris Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Tanjab Barat, Senin (01/06).

Dikatakannya, sebenarnya masayarakat Kota Kualatungkal sudah mengaku bersabar atas pemadaman ini, tetapi malah selalu di bohongi oleh PLN dan PLTG. Padahal masyarakat di Tanjab Barat sudah mengaku rugi atas seringnya pemadaman listrik ini.” Kita kan sudah berusaha bisa menerima, apabila alasannya mesin PLTG rusak. Tetapi janji 12 jam hidup kok hanya paling lama 9 jam hidup. Ini kan semakin seenaknya,”tegasnya.

Sementara itu, M Arifin warga Kualatungkal mengaku kesal atas tidak jelasnya jadwal mati dan hidupnya listrik di Kualatungkal dan sekitarnya ini.Hal ini katanya jelas-jelas PLN telah membohongi masyarakat secara mentah-mentah.” Sebenarnya jadwalnya berapa jam, jangan hanya seenaknya matikan listrik. Katanya 12 jam hidup tapi hanya 9 jam, ini gimana?” tegasnya .

Bukan itu saja, menurutnya selama ini apabila masyarakat belum membayar tagihan listrik ke PLN dalam waktu 1 bulan saja, pihak PLN sudah secepatnya memutus ampere mater yang ada dirumah masyarakat. Tetapi, giliran seperti ini PLN enggan mau disalahkan.” Harusnya yang bertanggungjawab PLN. Selain itu PLN jangan seenaknya dong, giliran kita yang nggak bayar cepat di cabut amperenya,”ungkapnya yang diamini warga lainnya.

Oleh karena itu, pihaknya akan melakukan unras mengenai hal ini apabila dalam waktu 3 bulan, atau sampek bulan puasa PLN, PLTG belum dapat memberikan solusi untuk menormalkan kembali krisis listrik ini.” Kita bersama elemen masyarakat, akan melakukan unjuk rasa besar-besaran. Apabila PLN dan PLTG dalam waktu 3 bulan atau sampek bulan Puasa belum normal,”ungkapnya. (Sumeber Radar Tanjab).

0 komentar:

Post a Comment

Web Hosting

BUKU TAMU


PMII TANJAB BARAT

Blog Archive

LINK SAHABAT

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

 

Template by NdyTeeN